Seperlima pria di negara miskin adalah perokok
Agen Bola - Seperlima pria di negara miskin adalah perokok Sementara itu, jumlah wanita yang merokok di usia muda terus meningkat. Demikian menurut hasil studi yang dimuat dalam jurnal The Lancet mengenai pola perokok secara global.
Agen Bola Online
Rokok menjadi penyebab kematian terbesar di negara berkembang. Walaupun kampanye bahaya rokok terus digaungkan di seluruh dunia, tetapi jumlah perokok di negara miskin dan berkembang yang berhenti hanya sedikit.
Agen Bola Bola54.com |
Agen Bola Online Terpercaya
"Meskipun sejak 2008 1,1 miliar orang telah terlindungi berkat adaptasi peraturan pengendalian tembakau, tetapi 83 persen populasi dunia belum memiliki kebijakan tersebut," kata Gary Giovino dari Universitas Buffalo School of Public Health and Health Profession di New York, yang memimpin studi ini.
Agen Bola Bola54.com |
Agen Bola Online Terbaik
Baru-baru ini pengadilan tinggi Australia mengeluarkan larangan penggunaan logo rokok dalam kemasan. Peraturan itu sejalan dengan rekomendasi WHO. Negara lain yang berencana untuk menetapkan aturan serupa antara lain Kanada, India, Selandia Baru, Norwegia, dan Inggris Raya.
Agen Bola Online Piala Dunia
Menurut WHO, separuh dari kematian para perokok disebabkan oleh kebiasaan mereka menghisap rokok. Rokok juga memicu kanker paru, penyakit pernapasan kronik, serta penyakit jantung.
Bandar Bola Online
Dalam penelitian yang dilakukan Giovino, ia membandingkan pola perokok berusia 15 tahun ke atas di negara maju dan negara ekonomi lemah. Sebagai perbandingan digunakan data perokok di dari Amerika Serikat dan Inggris.
Bandar Bola Online Terpercaya
Negara dengan jumlah perokok terbanyak adalah China (301 juta), diikuti India (275 juta). Mayoritas adalah laki-laki (41 persen), sementara wanita hanya sekitar 5 persen. Jumlah perokok wanita paling banyak ada di negara Polandia (25 persen), Inggris (21 persen), dan AS (16 persen).
Bandar Bola Online Terbaik
Mayoritas perokok (64 persen) memilih produk rokok industri, sementara di negara India dan Banglades kebanyakan mengunyah daun tembakau.Menanggapi hasil penelitian tersebut, para pakar menyebutkan setiap negara seharusnya menginvestasikan dana lebih banyak untuk program pengendalian tembakau. Di negara miskin, dari setiap penghasilan 9.100 dollar Amerika pajak tembakau, hanya sekitar 1 dollar yang dipakai untuk pengedalian tembakau inilah survei yang di lakukan Bola54.com.
Baca juga berita selanjutnya
No comments:
Post a Comment